Peda saat berburu Sangkuriang bertemu dangan seekor rusa, Sangkuriang teringat bahwa Ibunya sangat senang hati rusa. Akhirnya Sangkuriang menyuruh Tumang untuk mengejar rusa tersebut, namun Tumang kehilangan jejak rusa tersebut dan Sangkuriang menjadi marah karena Sangkuriang sangat ingin memberikan hati rusa kepada ibunya maka Sangkuriang membunuh Tumang untuk mengambil hatinya dan kepudian pulang.
Sesampainya Sangkuriang di rumah ia memberikan hati didapatkanya dari berburu kepada Ibunya untuk di masak. Saat memakanya Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab dengan wajah ketakutan "Tumang mati" Dayang Sumbi marah bukan dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.
Setelah kejadian itu Dyang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa hinga suatu hari sang dewata meberikan anugerah kepada Dayang Sumbi yaitu berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Setelah di usir Ibunya Sangkuriang berkelana keberbagai tempat, akhirnya Sangkuriang kembali lagi ketempat Dayang Sumbi kemudian kedua orang tersebut pun bertemu.
Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun melamar Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya.
Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun melamar Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya.
Pada saat sedang berduan Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menanyainya kepada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab " ini bekas luka akibat dipukul dengan sendok nasi oleh Ibunya "mendengar pernyataan tersebut Dayang Sumbi kaget dan memberi tahu sangkuriang bahwa dia adalah Ibunya namun sangkuriang tidak percaya dan tetap berniat menikahinya.
Dayang Sumbi mengajukan permintaan dia minta di buatkan perahu layar dalam sehari tidak buloh lebih, Sangkuriang menyanggupinya dan Sangkuriang membendung sungai Citarum untuk tempat perahunya dalam pembuatanya Sangkuriang mendapatkan bantuan dari jin hasil taklukanya dalam perantauanya, karena bantuan dari jin perahu itupun hampir selesai Dayang Sumbi memohon kepada Dewa. Dayang Sumbi membuat ayam jago berkokok lebih awal, dan akhirnya berhasil jin yang membantu sangkuriang lari ketakutan dan meninggalkan sangkuriang sendirian. Karena kesal perahu itu di tendangnya dan terjatuh diatas gunung dan menyatu dengan gunung dan bernama Gunung Tangupan Perahu, Sangkuriang akhirnya meninggal karena terjatuh kedalam sungai Citarum.
Sangkuriang
Finally Sangkuriang told Tumang to chase the deer, but the deer trail Tumang loss and Sangkuriang become very angry because Sangkuriang want to give her heart to the Sangkuriang deer kill Tumang to take heart and kepudian home.Arriving Sangkuriang at home he gave his heart didapatkanya from hunting to His mother's cooking.
When memakanya Dayang Sumbi remembered Tumang and ask the Sangkuriang, Sangkuriang replied with a face of fear "Tumang die" Dayang Sumbi not angry and hit her head Sangkuriang with spoon and throw him out of the house.
After the incident Dyang Sumbi was remorseful, he always prayed and very diligently imprisoned hinga one day the gods gave the award to Dayang Sumbi that of eternal beauty and never old. Having expelled mother Sangkuriang ventured to every place, finally Sangkuriang back again to the place Dayang Sumbi then the two men were met.Sangkuriang eventually falls in love with Dayang Sumbi, Sangkuriang was applying Dayang Dayang Sumbi Sumbi and accept it. At the time being berduan Dayang Sumbi see the scar on the head and asked him to Sangkuriang Sangkuriang, Sangkuriang answered "The scars from being hit with a spoon by his mother" heard the statement Dayang Sumbi shocked and told sangkuriang that she is his mother but sangkuriang not believe and still intend to marry her.
Dayang Sumbi request he asked in a day to back sailboat Buloh no more, Sangkuriang menyanggupinya and Sangkuriang Citarum river dam for a boat in pembuatanya Sangkuriang get help from jinn results in perantauanya taklukanya, because the help of jinn boat rose nearly finished Dayang Sumbi appealed to the gods. Dayang Sumbi make the rooster crowed earlier, and finally succeeded genie who help sangkuriang running scared and left sangkuriang alone. Because the boat upset in tendangnya and fell on the mountain and merges with the mountain and named Mount Tangupan Boats, Sangkuriang eventually died because of a fall into the Citarum. ENDS
0 Response to "Cerita Dongeng "Sangkuriang" Bahasa Inggris dan Indonesia"
Posting Komentar