karya tulis ilmiah |
karya tulis ilmiah
"PENGARUH PENGGUNAAN TRAKTOR TERHADAP HASIL PERTANIAN DESA CITEUREUP"
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini yaitu, penggunaan traktor sangat membantu perekonomian masyarakat desa citeureup dan terlaksananya pertanian.
Keberhasilan penggunaan traktor akan dapat memecahkan masalah-masalah pertanian, sehingga dapat mewujudkan peningkatan pemerataan pendapatan.
Sekitar 70% pengolahan sawah pesawahan di desa citeureup dilakukan dengan tenaga manusia sisanya diolah dengan menggunakan tenaga mesin.
Perbedaan pesawahan ini dilatar belakangi dengan kebanyakan sawah didesa ini termasuk dengan seri “RANCA” yaitu, sawah yang memiliki kedalaman lebih dari 1 meter sehingga tidak memungkinkan penggunaan traktor dalam penggunaan sawah.
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas penggunaan teknologi dengan judul “ PENGARUH PENGGUNAAN TRAKTOR TERHADAP HASIL PERTANIAN DESA CITEUREUP”.
B. Tujuan Penelitian
Penulis karya tulis ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui nilai ekonomis, efisiensi, dan efektifitas traktor dibandingkan bajak.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan traktor.
3. Untuk mengetahui hasil panen pertama setelah adanya traktor.
4. Untuk mengetahui beberapa pendapat masyarakat setelah adanya traktor.
C. Pembahasan dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Apa saja Nilai Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas Traktor dibandingkan bajak.
2. Bagaimana cara penggunaan traktor didesa citeureup.
3. Bagaimana Hasil panen pertanian setelah adanya traktor.
4. Bagaimana pendapat masyarakat setelah adanya traktor.
D. Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan oleh penulis antara lain sebagai berikut :
1. Metode Observasi :
Penulis terjun langsung kelapangan untuk mendapatkan informasi.
2. Studi Pustaka :
Penulis melakukan kajian terhadap literatur dan mengutip dari buku dan sumber lainnya dalam memperoleh data yang berhubungan dengan pembahasan dalam karya tulis ini.
3. Interview :
Penulis wawancara langsung dengan petugas kelurahan desa citeureup.
4. Dokumentasi :
Pengambilan referensi yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari objek penelitian yang berupa catatan-catatan lainnya.
E. Sistematika Penulisan.
Untuk mempermudah pembacaan mengenal karya tulis ini, masing-masing bab sesuai tehnik penulisan.
- Bab I Pembahasan Masalah.
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian ,dan sistematika penulisan.
- Bab II Tinjauan Umum.
Pada bab ini sejarah singkat desa citeureup, letak geografis desa citeureup dan keadaan demografi desa citeureup.
- Bab III Pembahasan Masalah.
Pada Bab ini tentang nilai efisiensi, ekonomis, dan efektifitas traktor dibandingkan bajak, cara penggunaan traktor, hasil panen pertanian setelah adanya traktor, beberapa pendapat masyarakat setelah adanya traktor.
- Bab IV Penutup.
Pada bab ini kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Desa Citeureup
Keberadaan desa yang berdiri sebelum jaman penjajah yang luasnya meliputi satu kecamatan panimbang, maka tahun 1978 dimekarkan menjadi tujuh desa diantaranya desa citeureup, desa panimbang jaya, desa teluk lada, desa teluk lada yang sekarang kecamatan sobang, desa mekar sari, desa gombong, desa mekar jaya dan desa tanjung jaya.
Mata pencaharian masyarakat desa citeureup sebagian besar petani, wiraswasta dan nelayan. Sarana pendidikanpun berkembang pesat dari mulai TK, MI, SD, MTs, MA, Serta Pondok Pesantren.
B. Letak Geografis Desa Citeureup
Desa citeureup dengan luas daerah 515 Ha dan mempunyai batas-batas wilayah :
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tarumanagara Kec. Cigeulis
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Jaya
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sunda
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Mekarsari
C. Keadaan Demografi Desa Citeureup
Berdasarkan data demografi desa desa citeureup, maka ddesa citeureup mempunyai luas wilayah 3.515 Ha yang di bagi atas daratan 3.457 Ha dan sawah 58 Ha, sedangkan jumlah penduduk 7.828 Jiwa di bagi atas laki-laki 4.176 jiwa dan perempuan 3.652 jiwa. Usia Produktif (Usia 15 s/d 55 Tahun). Kepala Keluarga berjumlah 1.163 kk dan keluarga kurang mampu 5.760 jiwa serta kepala keluarga kurang mampu 1.562 kk.
BAB. III
PEMBAHASAN MASALAH
A. Nilai Efisiensi, Ekonomis dan Efektivitas Traktor dibandingkan Bajak.
- Nilai Efisiensi
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah atau untuk menarik trailer implement yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi.
Instrumen pertanian umumnya digerakan dengan menggunakan kendaraan traktor, ditarik ataupun didorong dan menjadi sumber utama dalam mekanisasi pertanian.
Istilah umum lainya “ unit traktor” yang mendefinisikan truck trailer.
- Nilai Ekonomis Traktor
Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian. Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrument pertanian trailer, berbagai variasi dan spesialisai traktor telah dikembangkan diantaranya yang paling umum adalah instrument untuk memanen yang umum digunakan dilahan gandum atau padi yang luas, selain untuk memanen ada juga yang di desain untuk menanam, mengelola dan memperbaiki lahan, atau mengangkat hasil pertanian.
- Nilai Efektivitas Traktor Di Bandingkan Bajak
Awal mulanya pengelolaan tanah dilakukan dengan tenaga manusia (dengan mencangkul) dan tenaga hewan. Namun siring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka diciptakanlah dengan berbagai alat dan mesin pertanian yang berfungsi untuk membantu kegiatan pengelolaan tanah, sehingga akan memperoleh hasil maksimal. Efektivitas traktor jauh lebih tinggi dibandingkan pengolahan lahan dibandingkan dengan menggunakan bajak.
Penggunaan traktor dapat menghasilkan 100 tumbak dibandingkan bajak hanya dapat menghasilkan 20 tumbak perhari.
B. Cara Penggunaan Traktor
Traktor pertania saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pedesaan. Kita saksikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Kita saksikan bahwa jarang penduduk yang telah merasakan manfaat penggunaan traktor untuk melakukan pekerjaan pengolahan tanah secara cepat kemudian beralih memilih menggunakan hewan atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama. Hal tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain.
Dari asal katanya, traktor berarti alat peghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat.
Pada saat ini traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.
Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut ukurannya, atau menurut rancangan penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor dapat dibagi menjadi: traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor roda empat. Sedangkan menurut bentuk rodanya, dapat dibedakan antara traktor beroda berban karet, traktor dengan roda besi (roda sarang), serta traktor krepyak. Menurut cara penggunaanya, traktor dapat digolongkan menjadi traktor kendara dan traktor tangan.
a. Traktor Kendara
Traktor roda empat dan traktor krepyak disebut juga traktor kendara, karena pengemudi traktor ini naik di ruang kemudi dan mengemudikannya menggunakan roda kemudi seperti layaknya sopir mobil. Traktor roda empat terbagi lagi menjadi beberapa macam. Menurut rancangan penggunaan pada traktor kendara, dapat dibedakan adanya traktor standar, traktor kebun, traktor industri, dan traktor kolong tinggi. Menurut ukurannya, traktor kendara dapat digolongkan menjadi: traktor mini, traktor besar dan traktor raksasa.
b. Traktor standar
Traktor standar ialah traktor yang biasa digunakan di lahan pertanian. Ciri utama ialah ukuran jarak roda yang standar, ialah sekitar 110 cm dan kolong yang cukup tinggi ialah sekitar 60 cm. Roda tersebut dapat digeser sedikit pada porosnya sehingga jarak roda dapat diatur. Traktor ini biasa digunakan untuk pengolahan tanah, penenaman, serta pekerjaan pemeliharaan tanaman. Jarak roda yang standar tersebut dimaksudkan agar traktor dapat dijalankan di sela-sela larikan tanaman yang jaraknya memang telah disesuaikan dengan jarak roda traktor. Sedangkan kolong yang relatip tinggi dimaksudkan agar ketika traktor melintas di atas larikan tanaman tidak merusak tanaman tersebut. Pada penggolongan menurut ukurannya, traktor standar digolongkan sebagai traktor besar.
c. Traktor kebun
Traktor kebun berukuran lebih kecil dari traktor standar, serta berkolong rendah. Traktor tersebut dirancang untuk digunakan pada petak-petak yang kecil, serta tidak dirancang untuk dijalankan di atas larikan tanaman. Pekerjaan yang bisa dilakukan dengan traktor kebun ialah pengolahan tanah, pemotongan rumput, pengangkutan menggunakan trailer, dan sebagainya. Pada pembagian menurut ukuran, traktor kebun digolongkan sebagai traktor mini.
d. Traktor industry
Traktor industri ialah traktor yang dirancang untuk keperluan industri, sehingga rancangannya tidak perlu memperhatikan keperluan penggunaan di lahan pertanian. Rancangan ukurannya sangat tergantung keperluan pekerjaannya. Dengan demikian tidak diperlukan adanya kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan penggunaan traktor industri untuk pekerjaan pertanian. Pekerjaan semisal pengangkutan dengan trailer tidak memerlukan standar jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan traktor non standar (traktor industri atau traktor kebun).
e. Traktor kolong tinggi
Traktor kolong tinggi dirancang untuk pekerjaan pada tanaman-tanaman yang memerlukan kolong tinggi misalnya tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian lebih dari 1 meter.
C. Hasil Panen Pertanian Setelah Adanya Traktor
Untuk mengubah hasil panen yang lebih baik, para petani mengubah system bajak sawah dari semula menggunakan kerbau menjadi traktor. Hal itu terjadi karena selama menekuni dunia pertanian tidak ada perubahan hasil yang diraih.
Selama menggunakan system bajak dengan kerbau hasil yang dicapainya tidak memiliki perkembangan meskipun tengah mencoba spekulasi terkait system pengolahan namun hal itu belum cukup memuaskan.
Selama menggunakan traktor yang dilakukan selama dua musim atau kurang lebih selama 1 tahun tersebut. Ada peningkatan hasil panen yang cukup signifikan, dari jumlah total luas tanah garapan yang dikelola sekitar tujuh are atau sekitar tujuh ratus are atau sekitar tujuh ratus hasil hasil yang dicapai 1,2 ton.
“dari perubahan hasil panen yang didapat hal itu cukup meyakinkan untuk mengubah system tanah dan pengolahan tanahnya”.
Selain itu system bajak sawah dapat mengurangi beban ongkos bajak, dari setiap kali pembajakan menggunakan kerbau dalam hitungan perhari sekitar satu petak atau luas sekitar 200 meter sedangkan traktor dapat terselesaikan satu setengah petak dengan ukuran yang sama.
D. Pendapat Masyarakat Setelah Adanya Traktor
Untuk masyarakat didesa citeureup yang sudah maju, mereka lebih memilih traktor karena mengingat biaya yang lebih murah sedangkan masyarakat petani yang berada di pegunungan mereka masih menggunakan kerbau.
Karena disebabkan tanah yang berundak atau jereng maka jika menggunakan traktor masih kesulitan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Tarktor dikenal dengan alat teknologi pembajak sawah. Sampai saat ini traktor digunakan untuk kepentingan pertanian. Dalam meningkatkan pengetahuan teknologi masyarakat desa citeureup menggunakan dan memanfaatkan penggunaan traktor sebagai alat untuk mempermudah mengolah tanah.
Dalam menyelamatkan kelangsungan hidup masyarakat desa citeureup menggunakan traktor untuk panen yang lebih besar dan efisien di banding sebelum menggunakan traktor.
B. Saran-saran
Sebagai akhir perlengkapan penyusun karya tulis ini kiranya penulis akan menyampaikan saran yang mungkin berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, adapun saran tersebut sebagai berikut :
1. Budayakanlah Traktor sebagai sebagai alat pembajak sawah.
2. Pemerintah seharusnya memberikan dukungan baik dari dana maupun persetujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima, 2011. Traktor Tangan. Diakses tanggal 14 April 2011. Banten-Indonesia
Anonimb, 2011. http://google/Bahan Bakar Traktor.org.co.id/ Diakses tanggal
14 April 2011. Banten-Indonesia
Anonimc, 2011. http://wikipedia.org/Bagian-Bagian Traktor.co.id/ Diakses tanggal 14 April 2011. Banten-Indonesia
Dahono dkk, 1997, Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian
Proyek Pendidikan Kejuruan Teknik IV: Jakarta
Hardjosentono, dkk., 2002. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara:Jakarta
Mulyoto H dkk, 1996, Mesin-Mesin Pertanian, Bumi Aksara, Jakarta
LAMPIRAN-LAMPIRAN
0 Response to "Karya Tulis Ilmiah "PENGARUH PENGGUNAAN TRAKTOR TERHADAP HASIL PERTANIAN DESA CITEUREUP""
Posting Komentar