BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Desa Mekarjaya adalah Desa yang memiliki mayoritas tanah yang subur, tanahnya sangat cocok untuk bercocok tanam, dan penduduknya rata-rata menjadi petani. Berada di wilayah Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dan merupakan Desa dengan luas wilayah terkecil di bandingkan dengan desa lain yang ada di wilayah kecamatan Panimbang dengan luas wilayah 6,06Km2 dan berada di garis Lintang Selatan -6 ° 30'18.86 " dan garis Bujur Timur 105 ° 49'15.49 "
Potensi pertanian yang cukup tinggi dengan pengalaman penduduknya dalam bidang pertanian mampu membuat roda perekonomian di desa Mekarjaya dapat berjalan dengan baik, sawah yang ada di desa Mekarjaya merupakan sawah tadah hujan dan saat kemarau tiba penduduk beralih menjadi petani Semangka yang mempu meningkatkan pendapatan pada saat musim menanam Padi sudah tidak bisa lagi dilakukan. Pola penanaman dan pengairan yang baik serta didukung oleh sumber daya manusia yang cakap, selain menanam semangka penduduk desa Mekarjaya juga memproduksi bibit unggul semangka melalui beberapa pengolahan dan juga mengolah buah semangka menjadi jajanan khas wilayah desa tersebut yang mampu dipasarkan di wilayah kabupaten Pandeglang.
Dari pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengambil judul “UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PRODUKSI BIBIT UNGGUL SEMANGKA DI DESA MEKARJAYA”
B. Tujuan Penelitian
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis mempunyai beberapa\ tujuan diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui pengertianproduksi bibit unggul Semangka
2. Untuk mengetahui perbedaan pengolahan bibit Semangka dengan pengolahan produksi bibit unggul biji Semangka
3. Untuk mengetahui pengaruh dari produksi bibit unggul Semangka terhadap kesejahteraan masyarakat di desa Mekarjaya
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada sejumlah permasalahan yang muncul masalah-masalah tersebut adalah :
1. Apa yang di maksud dengan produksi bibit unggul Semangka?
2. Apa perbedaan pengolahan bibit Semangka dengan pengolahan produksi bibit unggul biji Semangka?
3. Bagaimana pengaruh dari produksi bibit unggul Semangka terhadap kesejahteraan masyarakat di desa Mekarjaya?
D. Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Studi lapangan (observasi) untuk meneliti tempat yang akan dituju.
2. Interview/ wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan.
3. Studi pustaka (Library Research) dengan mencari bahan referensi dan pengumpulan data.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan karya tulis ini, penulis membagi karya tulis ini kedalam empat bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, pada bab ini menerangan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Umum, bab ini menjelaskan tentang Sejarah Singkat Desa Mekarjaya, Letak Geografis dan Keadaan Demografis.
BAB III Pembahasan, bab ini menguraikan tentang produksi bibit unggul Semangka, perbedaan pengolahan bibit Semangka dengan pengolahan produksi bibit unggul biji Semangka, pengaruh dari produksi bibit unggul Semangka terhadap kesejahteraan masyarakat di desa Mekarjaya, Kendala-kendala yang di hadapi, dan Cara-cara Mengatasi Kendala.
BAB IV Penutup, bab ini menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran-saran.
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Desa Mekarjaya
Desa Mekarjaya didirikan sejak tanggal 11 Mei 1982, dikarenakan adanya keinginan masyarkat adanya kesamarataan baik dibidang sosial, ekonomi dan budaya. Pada 11 Mei 1982 pemerintah daerah mengeluarkan surat pemisahan/ pemekaran wilayah yang diberi nama desa Mekarjaya. Kepala desa yang pertama ialah H. Ubaidillah, jabatan yang awal 8 tahun sekali, setelah 2 periode diubah menjadi 5 tahun sekali. Pada akhir tahun 1983, Pejabat Sementara (PJS) membentuk pemilihan kepala desa (PILKADES) yang kemudian dijabat oleh H.M. Saca (1985-1983). 1983-2002 kepala desa Mekarjaya dijabat oleh Abdul Murod, tahun 2002-2008 pemerintah desa dijabat oleh D.H dan sejak tahun 2008 sampai dengan pertengahan tahun 2014 pemerintah desa dijabat oleh H. Sutrisno. Pada saat ini yang menjabat sebagai Penjabat Sementara Kepala Desa adalah Bapak Heri karena proses pemilihan kepala desa belum dilaksanakan dan akan dilaksanakan pada tahun 2015, dan kepala desa sebelumnya telah habis masa jabatannya maka melalui BPD Memilih bapak Heri untuk menjadi penjabat sementara Kepala Desa Mekarjaya.
B. Letak Geografis
Desa Mekarjaya terletak di kabupaten Pandeglang tepatnya berada di kabupaten Pandeglang, berada di garis Lintang Selatan -6 ° 30'18.86 " dan garis Bujur Timur 105 ° 49'15.49 ". untuk menuju desa ini bisa menggunakan roda 2 atau roda 4. Batas desa Mekarjaya adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Desa Sukaresmi
2. Sebelah Selatan : Desa Gombong
3. Sebelah Barat : Desa Panimbang
4. Sebelah Timur : Desa Teluk Lada
Desa Mekarjaya terletak disebelah timur desa Panimbang Jaya, jaraknya sekitar 4 kilometer dari pusat kecamatan, dengan luas desa sekitar 3.574.145 Ha dan dilihat dari segi iklim curah hujan mencapai 0,27 kilometer dan suhu rata rata mencapai 28 C, sedangkan dari segi orbitrasi atau letak wilayah jarak ke ibukota kecamatan mencapai 2 kilometer dan lama tempuh sekitar 0,25 jam.Sepertiga dari wilayahnya dikelilingi oleh lahan pertanian. Ketinggian Desa Mekarjaya kurang lebih 0-7 M dari permukaan laut dengan keadaan suhu Desa Mekarsari rata-rata mencapai 21° s/d 29° C.
C. Keadaan Demografi
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI
PRODUKSI BIBIT UNGGUL SEMANGKA DI DESA MEKARJAYA
A. Pengertian Produksi Bibit Semangka
Semangka merupakan buah yang memiliki nama latin Citrullus lanatus, buah ini memiliki ciri rasa yang manis serta kandungan airnya yang sangat banyak, sehingga sangat nikmat di konsumsi di siang hari yang terik. Jika dilihat dari asal usul, buah ini berasal dari daerah Afrika bagian selatan dan masih termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae atau tanaman yang bersifat menjalar seperti halnya melon, labu dan mentimun.
Untuk menunjang hasil yang baik maka produksi bibit Semangka yaitu proses menumbuhkembangkan bibit-bibit varietas unggul terkait benih semangka guna menghasilkan buah dengan produksi tinggi serta kualitas baik. Dengan tersedianya benih-benih semangka hybrida ( f1 ) yang membuahkan buah dengan produksi tinggi serta kualitas baik, contohnya : new dragon, china dragon, yellow baby, grand dragon, redtop,sugar beby, metal, apalagi benih semangka triploit ( non biji ) dan lain-lain. menambah semaraknya pengembangan usaha tani semangka.
B. Perbedaan Pengolahan Buah Semangka dengan Pengolahan Produksi Bibit Unggul Biji Semangka
Perbedaan yang menonjol dari pengolahan buah semangka dengan pengolahan produksi bibit unggul semangka yaitu:
1. Pengolahan buah semangka
Yaitu sebuah inovasi yang dihasilkan dari buah semangka yaitu dengan mengolah buah semangka menjadi panganan khas dan bernilai jual tinggi dan diterima oleh semua kalangan masyarakat.
2. Pengolahan produksi bibit unggul semangka
Yaitu mengolah atau memperbanyak benih-benih semangka hybrida ( f1 ) yang membuahkan buah dengan produksi tinggi serta kualitas baik, contohnya : new dragon, china dragon, yellow baby, grand dragon, redtop,sugar beby, triploit ( non biji ) dan lain-lain yang kemudian mengembangkan tanamannya dengan benih dari benih semangka hybrida tersebut.
C. Cara Mengatasi Kendala
Untuk menunjang proses budidaya tersebut para petani semangka desa Mekarjaya memiki pemahaman teknik dan strategi berbudidaya semangka, pemahaman – pemahaman tersebut meliputi :
1. Teknik dan cara budidaya semangka
2. Syarat tumbuh tanaman semangka yang memerlukan curah hujan antara 40-50 mm/bulan, ketinggian tempat optimal 300 mdpl, suhu optimal berkisar 25-30 derajat C.
3. Persiapan Teknis dan pengukuran pH tanah.
4. Pelaksanaan budidaya, meliputi :
a. Persiapan Lahan
b. Persiapan Pembibitan dan Penanaman Semangka
5. Cara memelihara tanaman semangka, meliputi :
a. Penyulaman Tanaman Semangka
b. Pemangkasan dan Pembentukan Tajuk
c. Sanitasi Lahan dan Pengairan
d. Pemupukan Susulan yang melalui empat tahap
e. Pemeliharaan Buah Semangka
c. Cara mengendalikan hama dan bibit penyakit tanaman Semangka
a. Cara pengendalian hama tanaman semangka
- Hama Gangsir, Cara pengendalian hama gangsir adalah dengan pemberian pestisida insektisida karbofuran sebanyak 1 gram per tanaman.
- Hama Ulat Tanah, Cara pengendalian hama ulat tanah dalam budidaya ini adalah dengan pemberian pestisida insektisida karbofuran sebanyak 1 gram per tanaman.
- Hama Ulat Grayak, Pengendalian serangan ulat grayak selama budidaya dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif deltametrin, metomil, profenofos, sipermetrin, klorpirifos, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Ulat Jengkal, Pengendalian serangan hama ulat jengkal selama budidaya dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif deltametrin, metomil, profenofos, sipermetrin, klorpirifos, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Thrips, Pengendalian hama thrips selama budidaya dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Kutu Daun, Pengendalian serangan hama kutu daun selama budidaya dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Kutu Kebul, Pengendalian serangan hama kutu kebul selama budidaya dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tiametoksam, abamektin, sipermetrin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Tungau, Pengendalian serangan hama tungau dilakukan penyemprotan insektisida akarisida berbahan aktif dikofol, propargit, tetradifon, klofentezin, piridaben, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Kumbang Daun, Pengendalian serangan hama kumbang daun adalah dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif deltametrin, metomil, profenofos, sipermetrin, klorpirifos, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Hama Lalat Buah, Cara mengendalikan lalat buah adalah menggunakan perangkap (sexpheromone), yaitu dengan memasang perangkap yang telah diberi metil eugenol. Metil eugenol dimasukkan pada botol aqua, kemudian diikat kuat pada ajir atau bambu.
- Hama Tikus, Cara pengendalian serangan tikus dapat dengan memberikan umpan tikus. Umpan dicampur rodentisida, ditaruh pada lubang tikus aktif.
- Hama Nematoda, Cara pengendalian serangan hama nematoda dengan pemberian pestisida insektisida karbofuran sebanyak 1 gram per tanaman.
b. Cara mengendalikan hama penyakit tanaman Semangka
- Penyakit Rebah Semai, Cara pengendalian serangan penyakit ini menggunakan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif simoksanil, propamokarb hidroklorida, asam fosfit, kasugamisin, atau dimetomorf. Dosis/konsentrasi ½ dari dosis terendah sesuai anjuran di kemasan.
- Penyakit Layu Bakteri, Upaya pengendalian layu bakteri antara lain melakukan penggiliran tanaman, memusnahkan tanaman terserang, meningkatkan pH tanah, serta penyemprotan secara kimiawi dengan bakterisida dari golongan antibiotik berbahan aktif asam oksolinik, streptomisin sulfat, validamisin, kasugamisin, atau oksitetrasiklin, dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Penyakit Layu Fusarium, Upaya pengendalian serangan penyakit layu fusarium antara lain sedini mungkin memusnahkan tanaman terserang, meningkatkan nilai pH, penggiliran tanaman serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif metalaksil, benomil, atau propamokarb hidroklorida.
- Penyakit Busuk Phytopthora, Pengendalian serangan penyakit busuk phytopthora secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Penyakit Gummy Stem Blight, Pengendalian serangan penyakit gummy stem blight secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomil, metil tiofanat, karbendazim, tridemorf, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai prtunjuk di kemasan.
- Penyakit Powdery Mildew, Pengendalian penyakit powdery mildew secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomil, karbendazim, difenokonazol, metil tiofanat, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, mankozeb atau azoksistrobin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Penyakit Downy Mildew, Pengendalian penyakit downy mildew secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomil, karbendazim, difenokonazol, metil tiofanat, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, mankozeb atau azoksistrobin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Penyakit Patek (Antraknosa), Pengendalian serangan penyakit patek secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomil, karbendazim, difenokonazol, metil tiofanat, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, mankozeb atau azoksistrobin.
- Penyakit Bercak Daun, Pengendalian serangan penyakit bercak daun dengan bakterisida dari golongan antibiotik berbahan aktif asam oksolinik, streptomisin sulfat, validamisin, kasugamisin, atau oksitetrasiklin, atau golongan anorganik tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
- Penyakit Virus, Gejala serangan umumnya menunjukkan pertumbuhan yang mengerdil, daun semangka menjadi keriting serta terdapat bercak kebasah-basahan berwarna kuning.
c. Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit fisiologis
Penyebab dari penyakit fisiologis adalah iklim yang ekstrim, ketidakseimbangan unsur hara, serta kandungan mineral berbahaya. Beberapa penyakit fisiologis yang sering dialami budidaya antara lain seperti di bawah ini:
- Busuk Ujung Buah (blossom-end rot), Pengendalian masalah busuk ujung buah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk berkandungan kalsium tinggi.
- Pecah Daging Buah, Pengendalian masalah pecah daging buah dilakukan dengan perlakukan tanaman secara tepat sesuai teknik budidaya.
- Rasa Buah Tidak Manis, Pengendalian masalah ini dapat dilakukan dengan pemupukan berimbang sesuai cara pemupukan di atas.
- Tanaman Kerdil, Pengendalian masalah ini dilakukan dengan memberikan pupuk mikro berkandungan boron tinggi, seperti pupuk borate. Dosis/konsentrasi 2 g/tanaman.
- Daun Menguning Dimulai dari Bagian Tepi, Pengendalian masalah ini dapat dilakukan dengan pemupukan berimbang seperti cara pemupukan di atas.
- Klorosis pada Tulang Daun, Untuk mengatasinya dapat dilakukan pengapuran ataupun penyemprotan pupuk daun berkandungan magnesiun tinggi, misal magnesium sulfat.
d. Memahami cara memanen yang baik buah Semangka
Panen buah semangka dilakukan sekitar 27-30 hari setelah penyerbukan. Selain itu, panen juga dapat ditentukan dengan melihat ciri-ciri fisik buah sebagai berikut :
- Warna maupun tekstur kulit buah semangka terlihat bersih, jelas, serta mengkilap.
- Sulur kecil di belakang tangkai buah telah berubah warna menjadi cokelat tua serta mengering.
- Bila buah semangka diketuk menggunakan jari terdengar suara agak berat.
- Tangkai buah semangka mengecil hingga terlihat tidak sebanding dengan ukuran buah itu sendiri.
- Bagian buah semangka yang terletak di atas landasan berubah warna dari putih menjadi kuning tua.
D. Pengaruh Kesejahteraan di desa Mekarjaya
Wilayah desa Mekarjaya yang mayoritas wilayahnya merupakan wilayah pertanian dan didukung oleh pengalaman dan pemahaman masyarakatnya tentang cara bercocok tanam yang baik yang salah satunya adalah budidaya tanaman Semangka secara otomatis menjadi pendorong gerak perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, tanaman semangka menjadi komoditi yang sangat berpengaruh untuk menghasilkan nilai ekonomi di desa Mekarjaya.
Saat tidak bertani semangka masyarakat hanya memiliki penghasilan rata-rata Rp. 35.000,- per hari atau Rp. 1.050.000,- per bulan diluar pada saat musim tanam padi, jelas ini tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hisup masyarakat desa Mekarjaya, namun setelah masyarakat mulai memahami dan menjadi petani semangka penghasilan mereka saat ini rata-rata Rp. 4.000.000,- per bulan atau Rp. 133.000,- per hari. Jadi jelas, bahwa budidaya semangka yang di budidayakan oleh masyarakat desa Mekarja sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraiaan yang telah di kemukaakn pada bab-bab sebelumnya,penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya pengolahan pibit dan pengolahan produksi bibit unggul biji Semangka merupakan mata pencaharian masyarakat diluar musim padi yang dapat mendorong terhadap kemajuan perekonomian masyarakat.
2. Laju pertumbuhan ekonomi Desa Mekarjaya yang semakin maksimal yang didukung dari sektor pertanian khususnya budidaya tanaman semangka, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
3. Masyarakat di Desa Mekarja memiliki teknik dan pemahaman yang baik terkait solusi dan penyelesaian kendala-kendala bertani Semangka.
B. Saran-saran
Adapun yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sabagai berikut :
1. Semangka merupakan sektor bisnis yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ini perlu dukungan yang serius dari pemerintah daerah setempat guna mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Peran serta masyarakat desa Mekarjaya sebagai pelaku utama harus mampu mempertahankan proses tersebut agar berkelanjutan/ Berkembang.
3. Sekiranya para pembaca mampu menyebarkan hal-hal positif agar Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan umumnya bagi kita semua.
0 Response to "Karya Tulis Ilmiah “Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Produksi Bibit Unggul Semangka Di Desa Mekarjaya”"
Posting Komentar