”LEGEND OF THE LAKE LIMBOTO”
(Legenda Danau Limboto)
KETERANGAN :
A. Tokoh :
1. Putri Buqi Buqingale : Cantik, Bijaksanan, penyayang, dan Pemberani.
2. Lelaki dari Barat : Usil, pantang menyerah
3. Lelaki dari Timur : Penasaran, dan pantang menyerah.
B. Latar :
1. Latar Waktu : Dahulu Kala
2. Latar Tempat : Sebuah hutan
3. Latar Suasana : tegang , bahagia dan sedih.
C. Ringkasan Cerita :
Legenda danau limboto adalah dongeng atau cerita rakyat dari daerah gorontalo yang mengisahkan tentang seorang bidadari dari khayangan yang menikah dengan manusia biasa dan memiliki keajaiban berupa mustika yang disimpan didalam air dan air itulah awal terbentuknya danau yang sekarang terkenal dengan danau limboto.
D. Pesan Moral :
Pesan moral dari cerita legenda danau limboto adalah agar kita tidak mengaku-ngaku yang bukan haknya dan selalu memberikan sikap yang baik bagi sesame walaupun dituduh yang tidak baiki.
INFORMATION :
A. People :
1. Women Bougie Buqingale : Pretty, Wise , compassionate , and Courageous .
2. Men of the West : Nosy , unyielding
3. Men from the East : Curious , and unyielding .
B. Background :
1. Background Time : In Ancient Times
2. Background Points : A forest
3. Background Atmosphere : tense , happy and sad.
C. Summary Story:
Lake Limboto legend is a fairy tale or folklore from Gorontalo area that tells the story of an angel of heavenly married to a man and has the magic mustika stored in the form of water and
D. Messages Morality:
The moral of the story the legend of Lake Limboto is that we do not claim that is not right and always give a good attitude for sesame although accused of not repaired.
TEXT NARRATIVE
”LEGEND OF THE LAKE LIMBOTO”
(Legenda Danau Limboto)
Limboto past was a sea. Appearing on the sea surface only two mountains, the mountains and the mountain Boliohuto Tilongkabila. On top of the mountain was silent the first man. It can be said that in the west and the east. When the water has receded, then there was the land and grow trees,
At that time there came people from the west and from the east. People from western wandering in the forest. He was looking for a place to be a place to stay.Suddenly he met seven nymphs.
He watched, how pretty fairies, then hid one wing of an angel. After hiding so he approached the angel who was bathing it. When the angel know people, they fly to the heavenly. Only a person who can not fly anymore.
He was approached by people from the west of it. "You Where and what is your name?"
"I am of the heavenly, and my name-buqingale Bougie. I was the seventh child of a heavenly king ".
Then the people from the west: "Let us live together". He called the angel somewhere.
At one point Bougie-buqingale it got a shipment of heavenly. Submissions that such mustika. Magnitude as duck eggs. Dicarikannya water mustika place to store it. Right in front of it there is a fountain. Mustika it is stored there.
Not how long they were in that place, came from the east. The discovery of a spring covered with a hood, and then say as his own. He said: "We are the owners of this spring". They were four people.
Bougie-buqingale when it comes seen mustikanya. After dealing with them, then said Bougie-bungale: "Why do you keep an eye my water?"
Answered by one: "This spring is ours".
"If this true where the sign you belong to?"
"The sign that it belongs to us is a big tree".
"For me not only a big tree. The sign that this mine, there is hidden in this spring.Apart from that is the booring ".
Then they said that: "There is no truth what do you say it".
"If it is not correct, you try to prove what you say. Call this water. Call it in order to multiply. If you can do that, true that this is yours ".
Tested by one of the requests that come from the east. He called sea water: "Hi water, you membesarlah". Not successful.
The second person: "Hi springs, wide is". Not successful.
Third: "Hi water, flashes". Still no luck.
Finally the fourth: "Hi water springs, membesarlah". But not too successful.
They said. "We really can not afford. But you try to call him, if it really is yours. If this truly yours, of course you can enlarge this spring ".
"OK. But before I call this water, will I show thee mustikaku stored in the spring ".
Mustika then took it from the spring. When mustika it has been in the hands Bu'i Bungale, then broke mustika it and get out of a woman. The woman was, at that time, being a girl, and how beautiful. He was given the name the Tolangohula. The woman was immediately given to his father, one from the west.
Bu'i Bungale then said: "Now I'm going to call. And you will see will be big this spring. You immediately run into a big tree that becomes a sign for you. And I was with my husband and my son will go to the cotton. "
"Why do not you call". Said the four men.
Then summoned by Bu'i Bungale. "Hi you membesarlah water, in order to become a source of life for people behind".
Being great is the water. The water grew, and accompanied by ridicule from Bu'i Bungale: "Membesarlah you, membesarlah you".
As for the water it increasingly large, they were too big to climb trees. Bu'i Bungale, her husband and children climbed on top of cotton. They just adrift. Water was on the increase, so it passed the peak of the big tree. The four were for mercy, because they will drown. They said: "We ask for forgiveness to you. It is clear to us that the spring yours. We will die ".
Bu'i Bungale said: "Since you have admitted, then I submit there is water. So that this water into the lake for everyone. Hai water stop you, so that you will be a source of life for human beings ".
That is, there have been a lake.
After the lake was already there, then the problem arises again find the name of the lake. Bungale Bu'i husband said: "What name would you give to the lake that you make it?"
While they think of the name of the lake, appeared by their five round seeds. They take the seed round. Bu'i Bungale pinched a little by then kissed the seed. It turns out there is the smell. He said: "It smells like the smell of fruit a piece of wood that is in heavenly called" Limu "(lime). If so this is really limes. But it ends like the nipple of the breast or "tutu".
That was the beginning of the lake was named "Limutu" is from "Limututu" or limu nipple / breast.
(LEGENDA DANAU LIMBOTO)
Tempo dulu Limboto masih berupa lautan. Yang muncul di permukaan laut hanyalah dua gunung, yaitu gunung Boliohuto dan gunung Tilongkabila. Di atas kedua gunung itu diam manusia pertama. Dapat dikatakan yang di sebelah barat dan yang di sebelah timur. Ketika air telah surut, maka terjadilah daratan dan tumbuh pohon-pohonan,
Pada waktu itu turunlah orang dari barat dan orang dari timur. Orang dari barat mengembara di dalam hutan. Ia mencari tempat untuk dijadikan tempat tinggal. Tiba-tiba ia menemui tujuh orang bidadari.
Diperhatikannya, betapa cantik bidadari itu, maka disembunyikannya sayap dari salah seorang bidadari. Setelah menyembunyikan maka ia pun mendekat kepada bidadari yang sedang mandi itu. Ketika bidadari mengetahui ada orang, mereka pun terbang ke khayangan. Hanya seorang yang tidak dapat terbang lagi.
Ia didekati oleh orang dari barat itu. “Engkau dari mana dan siapa namamu?”
“Aku ini dari khayangan, dan namaku Buqi-buqingale. Aku adalah anak ke tujuh dari raja khayangan”.
Lalu kata orang dari barat: “Mari kita hidup bersama”. Dipanggilnya bidadari itu ke suatu tempat.
Pada suatu ketika Buqi-buqingale itu mendapat kiriman dari khayangan. Kiriman itu seperti mustika. Besarnya seperti telur itik. Dicarikannya air tempat menyimpan mustika itu. Tepat di depan tempat itu ada sebuah mata air. Disimpan di situ mustika itu.
Tidak berapa lamanya mereka di tempat itu, datanglah orang dari timur. Diketemukannya sebuah mata air yang tertutup dengan tudung, lalu dikatakannya sebagai miliknya. Katanya: “Kamilah pemilik mata air ini”. Mereka itu empat orang.
berkatalah Buqi-bungale: “Kenapa kamu menjaga mata airku?”
Dijawab oleh salah seorang: “Mata air ini milik kami”.
“Kalau benar ini milik kamu mana tandanya?”
“Tandanya bahwa itu milik kami adalah pohon besar itu”.
“Bagiku bukan hanya pohon besar. Tandanya bahwa ini milikku, ada yang tersembunyi di dalam mata air ini. Selain dari itu adalah kapuk”.
Maka kata mereka itu: “Tidak ada kebenarannya apa yang kau katakana itu”.
“Kalau tidak benar, coba kamu buktikan apa yang kamu katakana. Panggillah air ini. Panggillah ia agar bertambah banyak. Kalau kamu bisa lakukan seperti itu, benar yang ini adalah milik kamu”.
Dicoba oleh salah seorang dari yang datang dari timur permintaan itu. Dipanggilnya air laut: “Hai air, engkau membesarlah”. Tidak berhasil.
Orang kedua: “Hai mata air, lebarlah”. Tidak berhasil.
Yang ketiga: “Hai air, memancarlah”. Tetap tidak berhasil.
Akhirnya yang keempat: “Hai air mata air, membesarlah”. Namun tidak juga berhasil.
Mereka pun berkata. “Kami benar-benar tidak sanggup. Tetapi cobalah engkau memanggilnya, kalau benar ini milikmu. Kalau benar ini milikmu, tentu engkau mampu memperbesar mata air ini”.
“Baiklah. Tetapi sebelum aku memanggil air ini, akan aku perlihatkan kepadamu mustikaku yang tersimpan di dalam mata air itu”.
Buqi-buqingale pada saat itu datang melihat mustikanya. Setelah berhadapan dengan mereka, maka Lalu diambilnya mustika itu dari mata air. Ketika mustika itu telah berada di telapak tangan Bu’i Bungale, maka pecahlah mustika itu dan keluarlah seorang perempuan. Perempuan itu, pada saat itu juga, menjadi gadis, dan betapa cantiknya. Ia diberi nama si Tolangohula. Perempuan itu segera diberikannya kepada ayahnya, orang dari barat.
Kemudian kata Bu’i Bungale: “Sekarang aku akan memanggil. Dan kamu saksikan akan menjadi besar mata air ini. Kamu segera lari ke pohon besar yang menjadi tanda bagimu. Dan aku dengan suami dan anakku akan pergi ke kapuk itu”.
“Cobalah kau panggil”. Kata keempat orang itu.
Maka dipanggillah oleh Bu’i Bungale. “Hai air membesarlah kau, agar menjadi sumber hidup bagi orang di belakangku”.
Menjadi besarlah air itu. Bertambah besar air itu, dan diiringi ejekan dari Bu’i Bungale: “Membesarlah kau, membesarlah kau”.
Adapun karena air itu makin bertambah besar, maka mereka itu pun memanjat pohon yang besar. Bu’i Bungale, suami dan anaknya naik di atas kapuk. Mereka hanya terapung-apung. Air itu bertambah terus, sehingga melewati puncak pohon besar itu. Keempat orang itu minta ampun, sebab mereka akan tenggelam. Mereka berkata: “Kami minta ampun kepadamu. Sudah jelas bagi kami bahwa mata air milikmu. Kami akan mati”.
Bu’i Bungale berkata: “Karena kamu sudah mengaku, maka aku sampaikan di situ air ini. Sehingga air ini menjadi danau bagi semua orang. Hai air berhentilah kamu, agar kamu akan menjadi sumber hidup bagi manusia”. Begitulah, maka telah terjadi sebuah danau.
Setelah danau itu telah ada, maka timbul lagi masalah mencarikan nama danau itu. Kata suami Bu’i Bungale: “Apa nama yang akan kau berikan pada danau yang kau buat itu?”
Sementara mereka memikirkan nama danau itu, tampaklah oleh mereka lima biji buah yang bulat. Mereka ambil biji yang bulat itu. Dicubit sedikit oleh Bu’i Bungale lalu diciumnya biji itu. Ternyata ada baunya. Katanya: “Baunya seperti bau buah sebatang kayu yang ada di khayangan yang bernama “Limu” (limau). Kalau demikian ini benar-benar limau. Tapi ujungnya seperti puting susu payudara atau “tutu”. Itulah mulanya danau itu diberi nama “Limutu” yaitu dari “Limututu” atau limu puting susu/payudara.
0 Response to "Text Narrative ”Legend Of The Lake Limboto” (Legenda Danau Limboto) - Bahasa Inggris"
Posting Komentar